Sabtu, 11 Desember 2010

Kemarahan Yang Memuncak

Akar masalah timbulnya kemarahan dari sorang manusia sangatlah beragam, misalnya karena penghianatan, perselingkuhan, rasa kesal yang berlebihan, rasa direndahkan oleh seseorang, rasa disepelekan oleh seseorang yang dulunya kita sayangi, masih banyak lagi yang menimbulkan rasa marah dalam diri kita.

Itu mungkin yang dapat membuat kita marah selama hidup. Tapi apakah yang terjadi ketika marah? apakah hal positif yang muncul? tentu tidak karena ketika kita marah segala sesuatunya di luar alam sadar kita, misalnya ketika kita marah memuncak pada istri karena selingkuh maka tangan ini dengan reflek "tanpa sadar akan menampar atau memukulnya", kaki kita dengan reflek menendang apa saja tanpa pikir panjang apa itu yang ditendang yang akhirnya orang yang marah tersebut merasa sakit sendiri. Contoh lain apabila mobil kita gembes ban nya, padahal kita harus menghadiri acara penting, maka tapa sadar kita menendang velg atau ban mobil atau motor kita. apakah yang terjadi? setelah ditendang apakah ban tersebut normal kembali? tentulah tidak, malah selain kita tidak jadi atau telat menghadiri acara penting sepatu kita rusak dan yang lebih parah kaki kita yang merasa sakit.

Itulah mungkin akibat negatif dari marah yang memuncak atau tidak terkontrol. Sekarang apakah ada hal positifnya dibalik itu? disebut tidak ada hal positif tentulah tidak karena segala sesuatunya yang ada di dunia ini terbuat dari hal yang seimbang selalu ada hikmah di balik itu. tentu ada, apakah itu? mungkin dalam hal pengurangan rasa stees yang telah penulis rasakan di ganti dengan rasa sakit di kaki. Hanya itu tidak lebih, maka karena itulah apapun yang terjadi kontrol lah semua marah kita jangan sampai memuncak. Tarik napas dalam dalam dari hidung dan keluarkan dari mulut, trerus ingatlah pada PURWADASI, yaitu purwa itu wiwitan "awal kita ada" daksi "wekasan" akhirnya kita kemana setelah mati.

Kenapa begitu, karena jika kita selalu ingat pada PURWADAKSI segala sesuatu akan dalam kontrol, karena segala sesuatu yang berjalan, yang kita lakukan, kemarin dan sekarang di dunia ini harus kita pertanggungjawabkan di kehidupan setelah mati kita. Tulisan ini bukan khusus di peruntukan pada pembaca akan tetapi sebagai pengingat-ingat pada penulis, akan tetapi jika ada manfaatnya bagi pembaca, penulis hanya bisa berucap syukur Allhamdulilah. 

Kontrolah amarah kita sebelum itu memuncak. Terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar